Sri Mulyani : Biasakan Kerja Cepat, Cermat, dan Beradaptasi

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, saat melantik pejabat pimpinan, pejabat administrator, dan pejabat fungsional di lingkungan Kemenkeu, Senin (2/8/2021) (Foto : Kemenkeu)

Jakarta, beritajuara.id Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pejabat  di lingkungan Kemenkeu untuk bekerja  cepat, cermat, dan terus beradaptasi di tengah situasi pandemi Covid-19.

Menkeu Sri Mulyani mengatakan hal ini saat melantik melantik 2 Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, 23 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, 102 Pejabat Administrator, dan 10 Pejabat Fungsional di lingkungan Kemenkeu, Senin (2/8/2021). Pada pelantikan ini, Sri Mulyani juga menyaksikan serah terima jabatan Inspektur Jenderal dari Sumiyati kepada Awan Nurmawan Nuh.

“Biasakan untuk bekerja secara cepat, cermat dan terus beradaptasi karena kita sedang dihadapkan pada ketidakpastian. Suatu musuh bersama yang tidak terlihat kasat mata, tapi dampaknya sangat terasa,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menegaskan bahwa pelantikan ini melibatkan pejabat yang berasal dari Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Kekayaan Negara baik yang mengalami rotasi maupun promosi.

Ia mengingatkan bahwa sebagai pejabat pengelola keuangan negara yang bekerja di Kemenkeu, di mana pun bertugas adalah sama pentingnya karena keuangan negara adalah instrumen yang luar biasa penting dalam menghadapi pandemi Covid-19.

 Sri Mulyani juga meminta semua pejabat yang dilantik dapat menjadi teladan, serta menjaga dan saling peduli dengan anggota tim.

 “Tunjukkan perhatian yang mendalam kepada tim anda, jaga terus komunikasi agar anda dan jajaran saling menjaga dan saling peduli. Anda juga harus menjadi contoh dalam bekerja dan melayani masyarakat, bahwa meksipun kondisi pandemi sangat menghimpit, namun, kita tetap mencoba hadir memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan kehadiran pemerintah,” jelas Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani  APBN sebagai instrumen yang luar biasa penting akan selalu hadir, bekerja keras dan bekerja cepat dalam melindungi masyarakat.

Namun terkadang bahasa teknis dalam APBN, lanjutnya, menjadikan masyarakat kurang memahaminya.  Oleh karena itu, para pejabat di Kemenkeu harus dapat mengisi ruang publik dan menyampaikan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami.

 “Pejabat Kementerian Keuangan harus mampu menjelaskan apa yang anda lakukan, apa manfaatnya untuk public ? Mengapa kita melakukan sesuatu? Jelaskan itu kepada anak buah anda dan juga kepada masyarakat, gunakan bahasa yang mudah. Isi ruang publik dengan penjelasan yang sederhana namun yang mengena yang bisa dipahami karena masyarakat membutuhkannya,” tegasnya.

Sri Mulyani meminta semua jajaran di Kemenkeu untuk dapat bekerja tidak secara rutin dan biasa saja. Selain itu, yang juga penting untuk dilakukan, lanjutnya, adalah terus bersinergi dan berkolaborasi sebagai Satu Kementerian Keuangan dan terus melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai instansi dan  pemerintah daerah.

“Seluruh jajaran Kemenkeu harus ada sense of responsibility. Rasa tanggung jawab, rasa bahwa situasi ini bukan situasi yang biasa-biasa saja. Ini situasi yang luar biasa dilihat dari sudut manapun. Tidak bekerja rutin dan seperti biasanya. Berikan pelayanan terbaik dan lakukan tanggung jawab dengan sense of responsibility,” tandasnya. (kris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *