Satgas Penanganan Covid-19 Desak Pemda Optimalkan Posko Desa

Jakarta, BeritaJuara.id- Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengatakan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat harus diikuti dengan penanganan maksimal di tingkatan terkecil oleh Satgas atau Posko Desa/Kelurahan. Pemerintah daerah (Pemda) diminta untuk mengoptimalkan Posko Desa.
Wiku Adisasmito menyampaikan hal ini dalam keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 dan PPKM Darurat di Graha BNPB, Kamis (15/7/2021).“Posko di tingkatan desa atau kelurahan akan membantu warga suspek COVID-19 dan keluarganya. Namun, saat ini masih ada lebih dari 20 provinsi, yang mana Posko Desa yang terbentuk masih di bawah 10 persen,” ujar Wiku.
Menurut Wiku, Posko di tingkatan terkecil seperti di desa atau kelurahan menjadi unsur penting sebagai garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19.
Wiku meminta di minggu depan sudah ada penambahan posko. Pemerintah daerah , lanjutnya, diminta benar-benar memahami urgensi posko di tingkat desa atau kelurahan karena posko berfungsi memastikan RT/RW di wilayah kerjanya mendata dan memantau warganya melakukan isolasi mandiri.
Menurut Wiku, Posko di tingkat desa atau kelurahan bertugas melakukan kordinasi dengan Puskesmas dalam melakukan testing dan tracing pada masyarakat yang kontak erat pasien positif, serta merujuk warga ke tempat isolasi terpusat atau rumah sakit.
Posko juga, lanjutnya, bertanggungjawab dalam berkoordinasi bersama Babinsa dan Babinkamtibmas untuk melakukan pembatasan mobilitas yang lebih ketat lagi mengingat masih tingginya mobilitas pada wilayah yang lebih kecil.
Kepada warga masyarakat, Wiku meminta tetap waspada tanpa merasa takut secara berlebihan dan menjalankan protokol kesehatan secara sempurna dan konsisten.
“Hal ini merupakan mandat kolektif nasional untuk memakai masker menutup hidung dan mulut secara sempurna dengan menjaga jarak minimal 1 meter saat beraktivitas di luar rumah. Serta rajin mencuci tangan sesering mungkin. Dan sangat diharapkan upaya ini dilakukan secara kompak dan bersungguh-sungguh,” ujarnya.
Wiku meminta pasien yang melakukan isolasi mandiri tidak perlu takut dan ragu. “Dan tidak akan bisa kita lakukan jika kita cemas, atau dipenuhi rasa takut dan khawatir. Serta jangan kita merasa canggung atau tidak enak saat isolasi mandiri,” ujarnya. (kris)