PLN Kerja Sama Swasta Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Berbasis Baterai


Jakarta, BeritaJuara.id-PT PLN (Persero) akan membangun stasiun pengisian kendaraan listrik berbasis baterai (Eelectric Vehicle Charging Station/EVCS) di sejumlah bandara di tanah air. Sebagian stasiun ini dibangun sendiri oleh Pertamina, sebagian lainnya dibangun oleh badan usaha swasta.

Demikian diungkapkan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, dalam sebuah Webinar, Senin (12/7/2021) kemarin. “Target tahun ini dapat mencapai 168 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 67 unit akan dibangun oleh PLN dan 101 unit sisanya dikerjakan oleh badan usaha swasta. Untuk itu, PLN mengundang sektor swasta untuk berpartisipasi dalam membangun stasiun pengisian kendaraan listrik berdasarkan skema bisnis yang sudah ada,” ujar Bob.

Bob menuturkan, lokasi penempatan EVCS nantinya dapat disesuaikan berdasarkan pertimbangan aspek operasional. Tipe EVCS yang akan dibangun pun nantinya dapat disesuaikan dengan potensi market dan kebutuhan sektor swasta. Bagi badan usaha swasta yang berminat untuk membangun EVCS, lanjutnya, LN telah menyiapkan sejumlah stimulus dan skema bisnis.

Menurut Bob stimulus yang disediakan antara lain pengenaan tarif listrik PLN kategori tarif curah dengan menggunakan faktor pengali Q dengan besaran 1,01 atau setara dengan Rp714 per kWh bagi pemilik instalasi listrik privat untuk pengisian listrik angkutan umum dan penyedia EVCS.
Sedangkan untuk konsumen atau pemilik kendaraan listrik yang melakukan pengisian di EVCS PLN, kata Bob, dikenakan kategori tarif layanan khusus dengan menggunakan faktor pengali N dengan 1,5 atau setara Rp2.466 per kWh.

Bob menambahkan pemilik instalasi listrik privat, pemegang IUPTL penjualan, dan badan usaha EVCS yang mengajukan penyambungan baru atau perubahan daya tenaga listrik kepada pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) terintegrasi, juga akan diberikan keringanan berupa biaya penyambungan dan/atau jaminan langganan tenaga listrik.

Selain keringanan tersebut, kata Bob, pemilik instalasi listrik privat dan badan usaha EVCS juga dibebaskan dari kewajiban membayar rekening minimum selama 2 tahun pertama. Adapun skema bisnis yang ditawarkan, lanjutnya, terdiri atas skema 1 di mana badan usaha swasta bekerja sama dengan PLN sebagai penjual langsung kepada konsumen akhir.Sedangkan skema 2 memungkinkan badan usaha swasta memiliki IUPTL sebagai penjual langsung kepada konsumen akhir.

Hingga semester I/2021, PLN sendiri telah membangun EVCS di 34 titik dan badan usaha swasta mengembangkan di 65 titik. “Jumlah publik EVCS yang dibangun dari tahun ke tahun akan terus meningkat. Mulai dari 2021 sebanyak 168 unit ke 2031 sebanyak 7.146 unit. Pengembangan ini tentunya sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan jumlah kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan,” ucapnya. (kris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *