PLN Gelontorkan 18,199 Miliar Bangun Jaringan Listrik di Sumsel

Peresmian jaringan listrik 7 desa di Sumatera Selatan, Selasa, (27/9/2021)

Jakarta, beritajuara.id-PT PLN (Persero) menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 18,199 miliar untuk membangun jaringan listrik  di 7 desa di provinsi Sumatera Selatan. Diharapkan, pembangunan jaringan listrik ini bisa mendongkrak perekonomian daerah dan masyarakat setempat.

Demikian disampaikan Direktur Bisnis Regional Sumatera & Kalimantan, Muhammad Iqbal Nur, dalam siaran pers  PLN, Kamis (29/7/2021).

Iqbal mengatakan untuk melistriki 7 desa ini, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 41.150 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) 15.485 kms, serta 700 kWA gardu dengan total investasi sebesar Rp 18,199 miliar. “Diharapkan, pembangunan jaringan listrik ini bisa meningkatkan perekonomian daerah,” ujarnya.

Iqbal menambahkan jumlah daya listrik yang dialokasikan untuk 7 desa tersebut sebesar 5.050 kVA. Dari total 4.419 potensi pelanggan, lanjutnya, sebanyak 4.199 kepala keluarga kini dapat menikmati listrik.

Pengoperasian listrik di 7 desa ini, kata Iqbal, juga berkontribusi meningkatkan nilai total rasio elektrifikasi Sumsel dari 98,01% menjadi 99%. “Secara spesifik, peningkatan rasio desa berlistrik PLN di Sumatera Selatan naik dari 98,77% menjadi 98,89%,” jelasnya.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (UIWSSJB), Bambang Dwiyanto, menuturkan kehadiran listrik di wilayah ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah. Adapun potensi-potensi ekonomi yang dapat dikembangkan masyarakat dengan dukungan listrik di desa-desa tersebut terdiri dari berbagai sektor, seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Potensi seperti Desa Danau Gerak, Desa Plakat, dan Desa Tanjung Tiga selama ini terkenal dengan pertanian padi dan kopi serta ternak sapi dan kambing. Sementara di Desa Bumi Pratama memiliki potensi tambak udang sebesar 80-100 ton per hari.

Sementara Desa Tanah Pilih yang mayoritas warganya merupakan nelayan, kata Bambang, kini mulai menjajaki sektor perkebunan dengan penanaman nanas, pinang, dan kemiri. Berikutnya Desa Juru Taro, lanjutnya, memiliki potensi perikanan dan Desa Sinar Baru memiliki potensi perkebunan kopi dan karet.

Bambang menambahkan dengan adanya keragaman potensi ini diharapkan dapat berkembang menjadi Electrifying Agriculture atau Electrifying Marine.

“Listrik diharapkan dapat menjadi penunjang kegiatan ekonomi untuk kehidupan yang lebih baik. Tidak menutup kemungkinan, Desa yang semakin maju di Sumatera Selatan dapat menjadi contoh pengembangan potensi Electrifying Agriculture dan Electrifying Marine di Sumatera” ujar Bambang.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman heru, yang menghadiri langsung acara tersebut menyampaikan terima kasih atas dukungan PLN yang sudah peduli terhadap kemajuan desa di Sumatera Selatan.

“Terima kasih banyak PLN sudah sangat peduli dengan kemajuan desa-desa di Sumatera Selatan dan bersinergi bersama pemerintah dalam membangun Sumatera Selatan, serta mempertimbangkan pemerataan dan keseimbangan daerah, khususnya pada sektor energi listrik, agar desa-desa ini lebih memiliki daya saing” ujar Deru.

Sebagai informasi, tujuh desa  yang diresmikan yaitu ; Desa Danau Gerak, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim,  Desa Plakat, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, Desa Tanjung Tiga, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, Desa Bumi Pratama Mandiri, Kecamatan Sungai Menang, Kabupateb OKI; Desa Tanah Pilih, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin; Desa Juru Taro, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, dan Desa Sinar Baru, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan.

Pada kesempatan tersebut, PLN UIW S2JB juga menyerahkan bantuan Program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) secara simbolis untuk Pengembangan Sarana dan Prasarana Kampung Malaka sebesar 170 juta rupiah.

“Program TJSL Kampung Malaka diberikan untuk mengoptimalkan objek daya tarik kampung wisata sebagai upaya pelestarian budaya setempat, menarik pengunjung, dan membantu Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) untuk mandiri dalam kepariwisataan,” ujar Bambang. (kris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *