PLN Bangun PLTS Terbesar di Asia Tenggara

Jakarta, beritajuara.id- PT PLN (Persero) dipastikan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Puwakarta, Jawa Barat. Pembangkit listrik rahmah lingkungan dan terbesar di Asia Tenggara ini segera dibangun dan akan beroperasi komersial pada akhir 2022.
Demikian disampaikan Direktur Utama PT PLN, Zulkifli Zaini, dalam konferensi pers virtual, Selasa (3/8/2021).
“Kehadiran dari PLTS Terapung Cirata akan menjadi revolusi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di dalam negeri, mengingat pembangkit listrik ini dapat mengimbangi 214.000 ton emisi karbon dioksida,” ujar Zulkifli Zaini.
Zulkifli mengharapkan pembangunan proyek strategis nasional ini dapat berkontribusi dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23 persen pada 2025.
“Keberhasilan pengembangan proyek ini, ke depannya diharapkan akan mendorong proyek-proyek terobosan di bidang EBT dengan harga yang kompetitif,” ujarnya.
Menurut Zulkifli harga tenaga listrik dari PLTS ini cukup kompetitif, yakni sebesar 5,8 dollar AS per kilowatt hour (kWh). PLTS Terapung Cirata, lanjutnya, akan dijalankan oleh Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi atau PMSE, yang merupakan perusahaan bentukan dari konsorsium cucu usaha PLN, yaitu PJBI dengan porsi saham 51 persen dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar dengan porsi saham 49 persen.
Zulkifli menambahkan PLTS Terapung Cirata ditargetkan bisa menghasilkan energi 245 juta kWh per tahunnya ini memegang peranan penting karena akan memasok listrik untuk 50.000 rumah serta menyerap tenaga kerja hingga 800 orang.
Sementara Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Nugraha Mansury, mengharapkan PLTS Terapung Cirata dapat menjadi percontohan untuk pengembangan pembangkit EBT di daerah lain.
Sindikasi tiga bank internasional yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale, dan Standard Chartered Bank siap mendanai pembangunan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini dengan nilai investasi sekitar 140 juta dollar AS. (kris)