PLBN Long Nawang Selesai Desember Tahun Depan

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) (Foto : Kementerian PUPR)

Jakarta, beritajuara.id,-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyo, mengatakan Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Nawang yang oleh masyarakat setempat disebut Tapak Mega di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara,  ditargetkan selesai  Desember 2022.

Menteri PUPR, Basuki Hadimulyo, mengatakan hal ini dalam siaran pers sebagaimana yang ditayangkan di laman website Kementerian PUPR , Sabtu (7/8/2021).  

Menurut Basuki, PLBN yang berbatasan langsung dengan Long Busang di Serawak ini dibangun di atas lahan seluas 9 hektar dan mulai dibangun  sejak 3 September 2020, tahun lalu. PLBN berkategori darat ini menelan anggaran Rp225,3 miliar dan progress fisik pekerjaan hingga saat ini mencapai 17,07 persen.

Basuki mengatakan, PLBN sebagai salah satu upaya meningkatkan daya saing nasional, pemerataan hasil pembangunan, serta mengurangi disparitas, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Diharapkan, PLBN akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, salah satunya dengan dibangunnya pasar sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan. 

“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuha ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” ujarnya. 

Pembangunan PLBN Long Nawang, kata Basuki, merupakan salah satu bagian dari program pembangunan 11 PLBN yang diatur dalam Inpes No. 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Pembangunan PLBN ini, lanjutnya, sesuai dengan amanat Nawacita yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo pada awal masa kepemimpinannya di tahun 2014 yaitu Membangun dari Pinggiran demi mengubah kawasan perbatasan negara yang sering disebut sebagai halaman belakang wilayah Negara Indonesia menjadi beranda depan yang dapat dibanggakan.

Pembangunan PLBN Long Nawang dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kalimantan Utara Direktorat Jenderal Cipta Karya memiliki ruang lingkup pekerjaan meliputi bangunan utama, mess pegawai, masjid, lansekap, pos jaga, GWT, power house, selasar parkir, serta mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP). PLBN ini dapat diakses dalam waktu kurang lebih 2 jam dari Bandara Juwata Tarakan dan Long Ampung. 

Dengan adanya PLBN Long Nawang yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang handal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kawasan perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara sehingga menjadi kawasan perbatasan yang berdaya saing.

Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang,  mengatakan pembangunan PLBN Long Nawang serta 3 PLBN lainnya di Kalimantan Utara (PLBN Sei Pancang, PLBN Long Midang, dan PLBN Labang) sangat penting bagi negara karena selama ini perlintasan antar kedua negara (Indonesia – Malaysia) belum dapat terkontrol dengan maksimal. 

“Kita tentu berharap realisasi pembangunan segera selesai dan sehingga menjadi pos lintas terpadu sekaligus mendorong ekonomi daerah khususnya bagi masyarakat perbatasan Kalimantan Utara,” jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Kalimantan Utara, Andi M Akbar, juga menyambut baik progres pembangunan PLBN tersebut. Menurutnya, negara memang perlu hadir langsung di wilayah perbatasan. Kehadiran PLBN, lanjutnya, diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang sering muncul di perbatasan.

“Kalau PLBN sudah terbangun, kita harap bisa mengatasi masalah narkotika, masalah perlintasan ilegal dan lain-lain. Apalagi itu (PLBN) adalah pos terpadu, sehingga bisa mendukung perdagangan lintas batas antar kedua negara, dan masyarakat bisa lebih diuntungkan lagi,” ujarnya.(kris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *