Pasok Listrik Jawa-Bali, PLN Bangun Infrastruktur Senilai Rp 1,1 Triliun

Jakarta, beritajuara.id- PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) resmi memberikan tegangan (energize) untuk Line 2 Transmisi SUTET 500 kV Balaraja – Kembangan, Sabtu (31/07/2021), pekan lalu. Pembangunan infrastruktur kelistrikan ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional mencakup pembangunan 157 tower, dibangun dengan menggunakan 46 lahan tapak tower baru dan 111 lahan tapak tower eksisting.

Manajer PLN UIP JBB, Ratnasari Sjamsudin, mengatakan hal ini dalam siaran pers yang diterbitkan website PLN, Minggu (1/8/2021).

Pembangunan infrastruktur listrik ini, kata Ratnasari, memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,1 triliun. Transmisi SUTET 500 kV Balaraja – Kembangan, lanjutnya, terbentang sepanjang 94,4 kilometer sirkuit (kms) melintasi wilayah Provinsi Banten hingga DKI Jakarta dan transmisi ini akan menyalurkan pasokan listrik dari PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2 x 1.000 MW ke sistem kelistrikan Jawa – Bali.

Ratnasari menambahkan proyek ini juga berfungsi untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di wilayah DKI Jakarta dan Banten. “Sehingga ketika ada gangguan atau kegiatan pemeliharaan instalasi listrik, listrik ke pelanggan tetap terjaga suplai dan keandalannya,” ujar Ratnasari.

Menurut ratnasari, transmisi SUTET 500 kV Balaraja – Kembangan merupakan jalur transmisi SUTET pertama di Indonesia yang sebagian besar menggunakan jenis Slim Compact Lattice Tower. Desain tower ini adalah bentuk inovasi dari teknologi terbaru yang memiliki keunggulan dari segi efisiensi penggunaan lahan dan lebar Right of Way (ROW).

Jika SUTET standar membutuhkan lahan 25 m x 25 m, kata Ratnasari, konstruksi Slim Compact Lattice Tower cukup dengan 15 m x 15 m. “Jadi penggunaannya sangat tepat di lokasi yang memiliki keterbatasan lahan seperti di ibukota DKI Jakarta dan sekitarnya,” ujar Ratnasari.

Slim Compact Lattice Tower, kata Ratnasari, memiliki ketinggian yang sama seperti tower 500 kV standar. Tetapi ada keunggulan lain seperti  desain badan tower yang lebih ramping dan sayap yang lebih pendek. “Jenis tower ini juga menjadi solusi bagi pembangunan SUTET di wilayah perkotaan yang sangat padat penduduk,” lanjutnya.

Ratnasari mengatakan slama proses pelaksanaan proyek, PLN UIP JBB telah melakukan sosialisasi, koordinasi, dan kerja sama baik dengan masyarakat sekitar maupun stakeholder terkait lainnya sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

Kendati demikian, lanjujtnya, sejumlah tantangan harus dihadapi dalam pelaksanaan konstruksi pembangunan.“Salah satu tantangan kami adalah pembangunan di medan yang sulit dan padat penduduk,” kata Ratnasari.

Masa pengerjaan selama pandemi Covid-19, tambah ratnasari, tidak menyurutkan semangat insan PLN UIP JBB untuk terus menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan itu. Seluruh rangkaian pekerjaan, lanjutnya, terus dilakukan semaksimal mungkin dengan menerapkan protokol Kesehatan yang ketat, dengan tetap mematuhi regulasi pemerintah, serta terus menjaga kesehatan dari seluruh tim yang terlibat dalam pembangunan.

Ratnasari menandaskan, proyek SUTET ini sangat penting untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan, khususnya di DKI Jakarta dan Banten. PLN mengusahakan yang terbaik sebagai wujud komitmen dalam menerangi negeri.

“Kami semaksimal mungkin berupaya agar pembangunan dapat berjalan optimal sesuai target, tanpa mengurangi kualitas proses pekerjaan, demi keandalan instalasi kelistrikan agar dapat memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat,” katanya.(kris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *