Menperin : Pertumbuhan Manufaktur Kuartal III dan IV Diprediksi Positif

Jakarta,beritajuara.id-Kementerian Perindustrian memperoyeksi pertumbuhan manufaktur kuartal III dan IV positif, di kuartal III sekitar 3-4 persen sedangkan kuartal IV sekitar 4-5 persen.
Demikian disampaikan Menteri Perindustrian (Memperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam konferensi pers menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS) di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Dalam rilis BPS hari ini disebutkan kinerja industri pengolahan non migas tumbuh 6,91 persen.
“Kementerian Perindustrian memprediksi pada kuartal III/2021 pertumbuhan manufaktur akan berkisar 3-4 persen dan kuartal IV/2021 akan mencapai 4-5 persen,” ujar Agus.
Menurut Agus, proyeksi pertumbuhan manufaktur di kuartal III dan IV tersebut telah mempertimbangkan dampak dari sejumlah tekanan dari varian Delta saat ini.
Agus mengatakan Purchasing Manager’s Index (PMI) atau PMI IHS Markit periode Juli telah menunjukkan level kontraksi di angka 40,1 setelah 8 bulan ekspansif. Meski diakuinya pada bulan sebelum pandemi perolehan PMI juga pernah mengalami kontraksi.
Pada intinya, kata Agus, resiliensi industri manufaktur di tanah air terbukti tidak perlu diragukan lagi. Industri saat ini,lanjutnya, hanya perlu mempercepat kegiatan vaksinasi agar mampu melakukan produksi secara normal kembali.
“Selain isu PPKM saat ini, penurunan produksi industri juga dikarenakan ada pengorbanan yang dilakukan salah satunya dengan alokasi gas yang seharusnya digunakan untuk produksi harus dialihkan untuk membantu medis,” jelasnya.
Menurut Agus Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Indonesia yang dirilis IHS Markit anjlok ke level 40,1 pada bulan Juli dari 53,5 pada bulan Juni. Tetapi dia berharap turunnya PMI Juli 2021 hanya sementara.
Berdasarkan analisa dari Kementerian Perindustrian pada masa pandemic, kata Agus, pergerakan belanja masyarakat sangat berperan membentuk level PMI.
“Kami sudah melihat tren tersebut beberapa bulan belakangan ini. Untuk itu kami memandang program vaksinasi dan kedisplinan protokol kesesehatan menjadi kunci dari penguatan PMI, ini menjadi perhatian kami untuk mendorong kembali roda industri agar pertumbuhan dapat terjaga,” ujar Agus. (kris)