Mendag : Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Naik 5,93 Persen

JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2021 sebesar 7,07. Tingginya PDB ini membuat Indonesia keluar dari fase resesi. Salah satu indikator kenaikan PDB ini adalah konsumsi rumah tangga yang mencapai 5,93 persen.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan bahwa kinerja positif kali ini tidak lepas dari tumbuhnya konsumsi rumah tangga sebesar 5,93 persen. Kontribusi konsumsi rumah tangga juga naik dari 56,93 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2021 menjadi 57,23 persen pada kuartal II/2021.
“Pertumbuhan konsumsi sudah berada di level 5,93 persen, itu menunjukkan level konsumsi sudah kembali, bahkan lebih baik dibandingkan dengan sebelum masa pandemi,” kata Lutfi dalam Dialog Ekonomi, Kamis (5/8/2021).
Luthi merinci pertumbuhan menggembirakan pada sektor usaha yang berkaitan dengan perdagangan di dalam negeri, contohnya adalah usaha transportasi dan pergudangan yang naik 25,1 persen dan akomodasi dan makanan tumbuh 21,58 persen. Selain itu, sektor perdagangan yang mencakup ritel dan perdagangan besar mengalami kenaikan 9,44 persen
Perdagangan luar negeri, kata Lutfi, juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi lainnya. Misalnya, kontribusi ekspor sebesar 19,07 persen terhadap PDB, ekspor barang dan jasa tumbuh 31,78 persen secara tahunan. Sementara itu impor dengan kontribusi 18,72 persen mengalami kenaikan 31,22 persen yoy. “Untuk Januari sampai Juni 2021, ekspor kita bernilai US$100,2 miliar di mana 97,06 persen di antaranya adalah nonmigas. Sektor ini tumbuh 34,06 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Impor kita tumbuh sehat 28,42 persen dengan nilai US$91 miliar,” kata Lutfi. (kris)