Hari Hutan International, Gabriel Simanjuntak Ajak Masyarakat Jaga Hutan dan Satwa Papua

SORONG – Direktur Utama PT Malamoi Olom Wobok (MOW) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Sorong, Gabriel Simanjuntak, mengajak seluruh elemen masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk proaktif menjaga kelestarian hutan Papua yang indah, alami, dan menawan.
“Saya mengajak masyarakat, para mahasiswa pencinta alam, hingga kelompok masyarakat pecinta alam untuk menjaga hutan Papua Barat dan Papua Barat Daya sebagai aset warisan untuk anak dan cucu kita nanti,” kata Gabriel Simanjuntak di Sorong, Selasa (21/3/2023).
Ajakan Gabriel Simanjuntak ini juga sebagai refleksi Hari Hutan Internasional yang diperingati setiap 21 Maret.
Gabriel menjelaskan, pelestarian hutan di Papua Barat dan Papua Barat Daya telah ditunjang dengan penetapan Sorong sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) yang patut untuk didukung semua elemen masyarakat.
“Dengan penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, maka akan dilakukan pembangunan dengan melestarikan alam dan lingkungan sekitarnya,” ungkap Gabriel.
Pembangunan KEK Sorong, jelas Gabriel, sudah dirancang sedemikian rupa dengan konsep yang mendukung kelestarian alam, lingkungan, dan satwa liar di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Jadi ada Konsep Eco Industrial Park (Go green) yang terintegrasi, dan ini berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong,” tegas Gabriel.
Ia pun menjelaskan bahwa Sorong sudah menjadi kawasan pariwisata favorit, salah satunya Taman Wisata Hutan Mangrove Klawalu yang bisa menjadi rekomendasi Wisata Papua Barat Daya.
Di Hutan Mangrove Klawalu ada spot menara pandang yang memang disediakan untuk pengunjung. Juga ada jembatan warna-warni untuk menyusuri pemandangan Hutan Mangrove Klawalu.
“Di Hutan Mangrove yang mengelilingi area membuat udara di sekitar kawasan ini terasa sejuk, cocok bagi yang suka self-healing karena spot ini menjadi semacam pabrik oksigen yang menyehatkan,” kata Gabriel.
Keindahan alam dan kelestarian lingkungan di Papua Barat dan Papua Barat Daya, lanjut Gabriel, adalah rumah yang sangat nyaman bagi aneka satwa liar yang khas Papua. Seperti burung cenderawasih yang begitu terkenal di dunia.
Namun sayang, Gabriel merasa sedih ketika ada pihak tertentu yang justru merusak hutan dan alam. Bahkan menangkap dan memperjualbelikan satwa liar yang mestinya dilindungi.
“Karena itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat mari kita bersama-sama lindungi alam dan hutan Papua Barat dan Papua Barat Daya. Kita jaga satwa yang ada. Mari kita hidup berdampingan dengan alam yang indah ini,” tuntas Gabriel.