Einstein Benar, Cahaya dari Balik Lubang Hitam Terlihat untuk Pertama Kalinya

Jakarta, beritajuara.id – Teori relativitas umum Einstein menjelaskan bagaimana benda-benda masif dapat membengkokkan struktur alam semesta, yang disebut ruang-waktu. Einstein menemukan bahwa gravitasi tidak dihasilkan oleh kekuatan yang tak terlihat, tetapi hanyalah pengalaman kita tentang ruang-waktu yang melengkung dan terdistorsi dengan adanya materi dan energi.
Ruang melengkung ini, pada gilirannya, menetapkan aturan tentang bagaimana energi dan materi bergerak. Meskipun cahaya bergerak dalam garis lurus, cahaya yang bergerak melalui wilayah ruang-waktu yang sangat melengkung, seperti ruang di sekitar lubang hitam, juga akan bergerak dalam kurva — dalam hal ini dari belakang ke depan.
Ini bukan pertama kalinya para astronom melihat lubang hitam mendistorsi cahaya, yang disebut lensa gravitasi, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka melihat gema cahaya dari area di belakang lubang hitam.
Dilansir dari Live Science, para astronom awalnya tidak bermaksud untuk mengkonfirmasi teori Einstein, yang dirumuskan lebih dari 100 tahun yang lalu pada tahun 1915. Sebaliknya, mereka berharap untuk menggunakan teleskop antariksa XMM-Newton milik Badan Antariksa Eropa dan NuSTAR NASA untuk mengintip cahaya yang dipancarkan dari awan super partikel panas yang terbentuk tepat di luar titik itu tidak bisa kembali lubang hitam, atau cakrawala peristiwa .
Awan super panas, atau korona, membungkus lubang hitam dan memanas saat jatuh. Suhu di korona bisa mencapai jutaan derajat, menurut para peneliti, mengubah awan partikel menjadi plasma termagnetisasi saat elektron berada robek dari atom . Pemutaran lubang hitam menyebabkan medan magnet gabungan plasma koronal melengkung tinggi di atas lubang hitam dan akhirnya patah, sebagai hasilnya melepaskan sinar-X dari korona.
“Medan magnet ini terikat dan kemudian mendekati lubang hitam memanaskan segala sesuatu di sekitarnya dan menghasilkan elektron energi tinggi yang kemudian menghasilkan sinar-X,” kata Wilkins. Sekarang para peneliti telah melakukan pengamatan ini, langkah mereka selanjutnya adalah mempelajari lebih detail bagaimana cahaya dibelokkan di sekitar lubang hitam dan menyelidiki cara korona lubang hitam menciptakan kilatan sinar-X yang begitu terang.
Para peneliti mempublikasikan temuan mereka 28 Juli di jurnal Nature . (Jhn)