Duplikasi Jembatan Nilo: Perlancar Distribusi Barang & Jasa Riau-Jambi

Jakarta, BeritaJuara – Jembatan menjadi sebuah infrastruktur vital bagi suatu daerah yang terdapat aliran sungai. Yang dibangun untuk memperlancar mobilisasi daerah tempat jembatan tersebut dibangun.

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyediakan anggaran senilai Rp 6,27 triliun, untuk pembangunan infrastruktur jembatan. Baik itu pembangunan duplikasi jembatan sepanjang 19.888 meter, maupun preservasi penggantian jembatan sepanjang 2.177 meter.

Kategori jembatan yang mendapat prioritas pembangunan tersebut adalah, jembatan dukungan kawasan industri Batang dan Subang, jembatan Peureulak di Aceh, jembatan Sungai Nilo di Riau, jembatan Talang Pangerang dan Dusun Anyar di Sumatera Selatan.

Berikutnya, jembatan Merangin di Jambi, jembatan Kretek di Yogyakarta, jembatan Yeh Otan di Bali, jembatan Sambas Besar di Kalimantan Barat, dan jembatan Pile Slab Bukit Rawi di Kalimantan Tengah. Kemudian jembatan Pulau Balang di Riau, jembatan Trans Papua dan Trans Maluku, jembatan Palker/Pontan di Sumatera Selatan.

khusus untuk pekerjaan pembangunan duplikasi jembatan Sungai Nilo di Kabupaten Palalawan Provinsi Riau, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengucurkan anggaran senilai Rp 94,4 miliar. Pekerjaan dilakukan dengan sistem Multi Years Contract (MYC).

Pembangunan duplikasi jembatan ini berada persis disamping jembatan utama, dengan tujuan untuk meningkatkan konektivitas dan memperlancar distribusi barang dan jasa dari Provinsi Riau ke Provinsi Jambi dan sebaliknya, serta mempermudah masyarakat untuk menyeberangi daerah di seberang sungai. Selain itu juga mengurangi kekhawatiran pengguna jalan, agar jembatan itu tidak roboh, karena usianya yang terhitung sudah tidak muda lagi.

Secara konstruksi, duplikasi jembatan Nilo memiliki spesifikasi Jembatan Rangka Baja A60 dengan panjang jembatan utama 300 meter dan jembatan pendekat 275 meter. Saat ini progres fisik pembangunan telah mencapai 96% dan di targetkan rampung akhir tahun 2022. (Yusep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *