Covid-19 Meningkat Tajam, Presiden Ingatkan Gubernur NTT

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang evaluasi perkembangan dan tindak lanjut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/8/ 2021) ( Foto: Setpres)

Bogor,beritajuara.id– Presiden Joko Widodo memberikan peringatan kepada para kepala daerah di luar Jawa-Bali, khususnya Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk merespons cepat terjadinya kenaikan singnifikan jumlah pasien Covid-19 yang meningkat tajam dalam rentang dua minggu terakhir di wilayah provinsi tersebut.

“Hati-hati ini selalu naik dan turun, dan yang perlu hati-hati NTT. NTT hati-hati. Saya lihat dalam seminggu kemarin tanggal 1 Agustus, NTT itu masih 886 (kasus aktif). Tanggal 2 Agustus 410 kasus baru, Tanggal 3 Agustus 608 kasus baru dan Tanggal 4 Agustus 530 kasus baru. Tetapi lihat di tanggal 6 Agustus kemarin, 3.598 kasus baru. Yang angka-angka seperti ini harus direspons secara cepat,” ujar Presiden.

Baca Juga : Satgas Covid 19 : Dibanding Juli, Kasus Kematian Pasien Covid-19 Agustus Turun

Presiden mengingatkan Gubernur NTT untuk segara membatasi mobilitas masyarakat. “Kalau sudah kasusnya gede seperti itu, mobilitas masyarakat harus direm. Yang pertama yang paling penting –ini Gubernur semua harus tahu, Pangdam, Kapolda, semua harus tahu. Artinya mobilitas manusianya yang direm. Paling tidak dua minggu,” jelasnya.

Selain Provinsi NTT, lima provinsi di luar Jawa-Bali yang mengalami peningkatan jumlah pasien Covid-19 meningkat tajam dalam rentang waktu dua minggu terakhir adalah Kalimantan Timur dengan 22.529 kasus aktif, Sumatera Utara dengan 21.876 kasus aktif, Papua dengan 14.989 kasus aktif, Sumatera Barat dengan 14.496 kasus aktif, dan Riau dengan 13.958 kasus aktif. Kemudian pada Jumat (6/8), angka kasus aktif di Sumatera Utara naik menjadi 22.892 kasus, Riau naik menjadi 14.993 kasus aktif, Sumatera Barat naik menjadi 14.712 kasus aktif.

Selain mengingatkan kepala daerah baik gubernur, bupati, dan wali kota, Presiden juga memberikan perintah kepada Panglima TNI, Kapolri, Pangdam, Kapolda, dan Dandim untuk melakukan respons cepat meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di luar Jawa Bali.(kris)

2 thoughts on “Covid-19 Meningkat Tajam, Presiden Ingatkan Gubernur NTT

  1. Semakin kita mengabaikan aturan maka aturan akan menginjak martabat dan harga diri. Peringatan Presiden Jokowi “melakukan respon cepat” mengantisipasi lonjakan covid-19 di luar Jawa dan Bali bukan tanpa alasan.
    Pertama: Perang melawan covid-19 sudah dibuatkan strateginya melalui aturan yang tentunya sudah dibahas sehingga menguras energi dan pikiran.
    Kedua: dalam melakukan dan menghasilkan sesuatu produk publik terkait pencegahan dan penanganan covid-19 tentu diikuti oleh anggaran yang tidak sedikit.
    Ketiga: Berkenaan dengan produk yang dilahirkan dalam penanganan wabah pandemi covid-19 Pemerintah pusat juga sudahenganggarka bahkan mengucurkan ratusan bahkan ribuan Triliunan untuk mengatasi dan membantu para Keluarga yang terdampak atau keluarga yang menjadi dampak diterapkannya aturan yang sudah dihasilkan dalam penanganan covid-19.
    Keempat: Cara berpikir dan bertindak dari kita semua terutama para Gubernur dan Bupati/Wali Kota akan aangat menentukan keberhasilan negara dalam menangani wabah ini.
    Karena sehebat apapun kebijakan, perturan dan besarnya anggaran yang dikucurkan tidaklah mampu menghentikan laju covid-19 tanpa ada niat dan respon yang baik terhadap situasi ini.
    Prokes 3M dan mengikuti aruran PPKM bukanlan slogan untuk kesombongan jabatan menerapkannya. Angka – angka yang disebutkan Presiden Jokowi ini jelas mengacu pada data terpadu satgas Covid-19 dari masing – masing wilayah.
    Jika kita merasa sehat dan kuat maka kita harus sadar juga bahwa kita masih berada di tengah lingkungan manusia. Menciptakan kesalahan dalam penerapan akan berdampak pada hasil yang kita harapkan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *